Read
Tips Mengajarkan Anak Tanpa Sering Mengoreksi
- August 1, 2022
- Posted by: Irish Tamzil
- Category: Parenting
Mengajarkan anak pada hal baru itu cukup menantang rasanya. Terkadang muncul rasa gak sabar dan ingin segera memberitahu anak cara yang benar. Bahkan, ada juga yang mengambil alih pekerjaan rumah anak agar bisa cepat selesai tanpa drama. Namun sebenarnya hal ini bisa mengganggu proses belajar anak.
Dikutip How Montessori, kita perlu menghargai pekerjaan anak dan bagaimana ia mengoreksi pekerjaannya. Maka kita perlu menciptakan suasana yang mendorong anak untuk bisa mendapatkan progres yang lebih baik dalam hal yang baru dipelajarinya.
Misalnya aja, anak sedang belajar menulis. Sebaiknya hindari mendikte, mengarahkan, apalagi mengoreksi garis tulisannya. Berikan anak buku harian agar ia bisa berlatih menulis hari demi hari sampai mencapai tulisan yang baik.
Parents, bisa juga kok menerapkan cara mengajar anak tanpa terlalu banyak mengoreksinya. Dengan begini, anak jadi makin percaya diri dengan proses dan hasil belajarnya. Berikut ini caranya, ya. Silakan disimak!
Membiarkan anak belajar sendiri
Kadang gak sabar ya buat ngasih tahu anak biar dia cepet bisa. Hindari ya, Parents, sebaiknya kita lebih mengarahkan anak untuk mengerjakannya sendiri dulu. Biarlah dia mengeksplorasi hal yang sedang dipelajarinya. Usahakan untuk gak mendikte anak, sebaiknya berikan alat, buku, atau apapun untuk menunjang proses belajarnya.
Membimbing anak dalam hal baru tanpa koreksi
Dalam buku The Absorbent Mind yang ditulis Maria Montessori, ada beberapa hal yang gak boleh kita lakukan saat anak sedang belajar hal baru yaitu mengganggu dengan memuji pekerjaan anak atau mengoreksi kesalahannya dan menghukumnya.
Guru montessori akan mengamati apa yang telah dipelajari anak dan membimbingnya. Melihat apa yang dibutuhkan anak saat mempelajari sesuatu agar bisa lebih ditingkatkan. Sebaiknya Parents juga melakukan hal seperti ini, ya.
Menggunakan catatan progres pekerjaan
Nah, supaya anak jadi makin semangat dan kita juga jadi gak lupa sama progresnya. Coba bikin catatan tentang progres pekerjaan anak. Misalnya, hari ini anak sudah bisa menulis huruf A dengan baik, selanjutnya ajak anak mengenal nama hewan yang berawalan A. Besoknya anak lanjut menulis huruf B dengan garis putus terlebih dahulu.
Seperti itu, Parents, biasanya anak akan jadi lebih semangat karena selalu ada ‘what next?’ dalam proses belajarnya. Hindari untuk terus-meneurs mengoreksi anak ya, karena ini bikin anak takut membuat kesalahan. Sehingga ia membatasi rasa ingin tahunya dan berhenti untuk menantang dirinya.
Biarkan mereka mengoreksi dan belajar dari kesalahan. Ajarkan bahwa tujuan dari belajar dan mengerjakan sesuatu itu bukan cuma untuk bisa menjawab dengan benar. Namun ini tentang proses belajar untuk belajar.