Read
Lakukan Ini Saat Menghadapi Anak yang Suka Memukul
- October 21, 2022
- Posted by: Irish Tamzil
- Category: Parenting
Parents, rasanya menantang sekali ya, menghadapi anak yang sering memukul. Kita akan menganggap anak memiliki sikap yang buruk, tapi sebenarnya bisa aja anak ingin menyampaikan sesuatu ke kita.
Menurut laman Positive Discipline, biasanya saat anak memukul diakibatkan oleh perasaan kecewa atau kesal. Jadi sebenarnya anak sedang membutuhkan bantuan kita, tapi gak mendapatkan itu.
Sama seperti kita yang dewasa ya, saat gak mendapat bantuan yang dibutuhkan pasti ada perasaan kesal dan ingin marah. Maka itu, dibanding membuat anak tambah sedih karena kita memarahinya atau membuatnya malu, lebih baik kita hadapi anak dengan menghargai perasaannya.
Cobalah lakukan beberapa hal ini agar anak mampu menghindari sikap buruknya ini. Berikut penjelasannya.
Beri penjelasan bahwa memukul itu gak baik
Dibanding kita memojokan anak karena dia memukul, sebaiknya kita tunjukkan empati pada anak, ungkapkan kalau kita mengerti perasaannya sedang marah dan kecewa. Setelah itu, jelaskan bahwa memukul itu tindakan yang gak baik karena menyakiti orang lain dan dia bisa mengungkapkan amarah dengan cara yang tidak menyakiti.
Bantu anak menghadapi rasa marahnya
Jelaskan bagaimana meregulasi emosi saat merasakan perasaan seperti marah, sedih dan kecewa, anak bisa langsung mengungkapkan ke kita atau menggunakan tangannya untuk meremas bantal. Bukan memukul orang lain. Berikan anak ruang untuk menenangkan dirinya, entah ia ingin menangis sendirian atau mau menyendiri dulu.
Bagi anak di bawah 4 tahun, kita bisa menemaninya dalam mengelola emosi yang dirasakannya itu. Berikan pelukan, menepuk lembut pundaknya, atau mengusap kepalanya, tunjukkan kasih sayang lebih baik dibanding menambah rasa sedihnya dengan kemarahan kita.
Dorong anak untuk terbuka terhadap apa yang dirasakannya
Setelah anak tenang, kita bisa tanyakan alasan dan penyebab yang membuatnya marah dan ingin memukul. “Apa yang bikin kamu sedih? Gimana perasaan kamu?” Apapun penjelasannya kita dengarkan dan hargai. Bantu anak untuk menemukan solusi dari setiap rasa marah.
Ungkapkan perasaan kita juga
Berikan contoh pada anak bahwa keluarganya adalah tempat yang aman untuk berbagi perasaan dengan cara kita menceritakan emosi yang kita rasakan hari itu dan apa yang kita lakukan untuk mengelola emosi tersebut.
Berikan respons sesuai usia anak
Parents, setiap usia anak perlu tanggapan yang berbeda. Tentunya cara ini gak bisa diterapkan pada anak seluruh usia. Misal anak bayi yang memukul belum tentu merupakan perilaku memantang atau karena ketidakmampuan pengelolaan emosi, namun merupakan cara dia mengetes konsep aksi dan reaksi, sehingga disarankan untuk tidak merespon secara berlebihan saat anak bayi memukul kita.
Namun bila tindakan memukul dilakukan anak sekitar 2,5 tahun ke atas, Parents bisa menerapkan cara-cara di atas.
Jadi sudah paham ya dalam menanggapi anak suka memukul? Pastikan kita mengajarinya dengan cara yang tegas tetapi dengan kelembutan hati juga.