Read
Tips Bantu Anak Lancar Toilet Training
- March 9, 2022
- Posted by: Irish Tamzil
- Category: Parenting
Mengajarkan anak toilet training menjadi sesuatu yang cukup menantang, namun ini harus kita ajarkan ke anak sedari dini. Toilet training sering juga disebut sebagai toilet learning, yaitu proses anak-anak belajar mencapai kemandirian dalam menggunakan toilet.
Menurut berbagai literatur, usia 2 tahun ke atas merupakan rentang usia yang cukup tepat untuk berlatih toilet training atau toilet learning. Anak menjadi lebih cepat mengerti ketika diajarkan untuk BAB atau BAK di toilet. Di rentang usia ini, anak bisa mengontrol bahwa apa yang dia rasakan merupakan sinyal tubuh untuk segera BAK atau BAB.
Sedangkan untuk usia 18-30 bulan, anak masih sulit mengelola emosinya dan berperilaku impulsif. Keterbatasan emosi itu membuat anak menangis dan tantrum ketika diajarkan toilet training, namun itu normal terjadi.
Keberhasilan anak dalam menerapkan toilet training tentu akan sangat terpengaruh dengan adanya bantuan dari Parents. Kita tidak hanya mengajarkan, tapi juga memberi dukungan saat anak belajar dalam meningkatkan kemampuan barunya ini.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu Parents lakukan agar anak lancar toilet training.
Menyadari sinyal-sinyal anak ketika akan BAB dan BAK
Ketika anak belajar toilet learning, tahap pertama yang Parents lakukan adalah bantu anak untuk menyadari tanda ketika akan BAB dan BAK. Bantu amati anak, perhatikan sikapnya bila merasa ingin buang air.
Misalnya anak memberikan tanda seperti memegang perutnya, duduk di pojokan, atau diam sambil jongkok. Parents bisa bantu anak untuk menyadarkan bahwa itu tanda untuk ke toilet agar bisa BAB ataupun BAK pada tempatnya.
“Kamu sakit perut, ya. Itu tandanya mau pup. Kamu jongkok, mau pipis?”
Dengan Parents bantu mendeskripsikan apa yang anak rasakan, maka itu membuatnya akan lebih cepat sadar bahwa ini yang dirasakan ketika mau BAB ataupun BAK, sehingga harus segera ke toilet.
Melepas dan memakai celana sendiri
Anak dua tahun biasanya sudah bisa untuk menaikan dan menurunkan celananya sendiri. Kemampuan motoriknya yang sudah cukup baik, membuatnya mudah untuk melakukan hal itu.
Memang tidak semua anak dua tahun punya kemampuan yang sama, namun Parents sudah bisa mengajarkan cara melepas dan memakai celana ke anak pada usia ini.
Itu dilakukan untuk memaksimalkan anak dalam belajar menggunakan toilet secara mandiri. Sehingga anak mengerti, ketika mau ke toilet untuk BAB atau BAK harus melepas celana terlebih dahulu.
Bantu anak naik dan turun toilet
Ketika berada di toilet, anak mungkin akan kesulitan untuk duduk atau jongkok di atasnya. Maka itu kita bantu anak dengan menyediakan tangga atau step tools untuk naik ke toilet duduk, di sini kita melatih motorik kasar dan keseimbangan anak.
Latihan itu akan membantu anak jadi percaya diri saat mencoba berada di atas toilet. Sebab bila anak merasa kesulitan di tahap ini dan terpaksa digendong, maka ia akan merasa dirinya kurang mampu dalam menggunakan toilet secara mandiri.
Berlatih menggunakan penyemprot air atau membasuh
Pada tahap ini, anak memerlukan kemampuan motorik halus. Jarinya perlu kuat untuk bisa menggenggam penyemprot ataupun gayung agar bisa membersihkan sendiri.
Parents bisa membantu anak untuk terbiasa bisa menggunakan motorik halusnya. Bisa dilatih dengan melakukan melipat kertas, meremas busa berisi air, atau bisa juga dengan bermain play doh.
Beri kesempatan untuk menekan atau memutar tombol flush
Ini disesuaikan dengan kondisi toilet masing-masing ya, Parents. Jadi kita arahkan saja bagaimana cara menyiram setelah menggunakan toilet. Ini salah satu dari mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan sebagai tanggung jawabnya.
Selain itu, memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan proses buang air di toilet membuatnya jadi percaya diri bahwa ia bisa melakukan itu semua sendiri. Anak merasa dilibatkan untuk membantu dirinya sendiri.
Cuci dan mengeringkan tangan
Setelah selesai urusan buang air, Parents perlu bantu mengingatkan anak untuk mencuci tangan setelah dari toilet. Bila perlu, berikan penjelasan mengapa harus membersihkan tangan setelah buang air, misalnya untuk mencegah penyakit diare.
Nah, Parents, perlu diingat bahwa anak nggak langsung kita lepas secara mandiri untuk menggunakan toilet. Amati dulu perkembanganya, misal anak masih takut untuk naik-turun ke toilet maka kita bantu dulu.
Tentunya di masing-masing anak, tahap toilet training ini akan berbeda. Hal itu tidak masalah karena anak masih tahap proses belajar menggunakan toilet, yang paling penting Parents tetap mengamati perkembangan anak dalam toilet training.
Jangan lupa untuk berikan anak apresiasi ketika dia berhasil melakukan tahap toilet training 🙂