Read
3 Tipe Digital Parents dalam Membesarkan Anak Generasi Alfa
- July 5, 2022
- Posted by: Irish Tamzil
- Category: Uncategorized
Memiliki anak yang lahir di zaman teknologi, membuat kita sebagai orang tua banyak belajar dalam membesarkan anak sesuai masanya. Hal ini seringkali menjadi dilematis tersendiri antara membiarkan anak bermain gadget atau tidak.
Berdasarkan data dari Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, sebanyak 70% orang tua memberikan gadget saat pandemi.
Boleh aja sih, memberikan anak gadget untuk menemani waktu kosongnya atau untuk hiburan selama di rumah. Di balik itu, kita harus tahu aturan, penggunaan gadget lebih dari 2 jam dapat berisiko adiksi dan depresi.
Psikolog anak Pritta Tyas, M.Psi menjelaskan, anak harus memiliki waktu yang berkualitas untuk menunjang tumbuh kembangnya.
“Lebih dari 2 jam sehari memotong waktu anak yang seharusnya bersosialisasi, beraktivitas gerak, dan lain-lain,” ucapnya dalam webinar ‘Jadi Orang Tua Melek Digital’ bersama Netflix pada Jumat (1/7).
Makanya ada orang tua yang bolehin anaknya nonton cuma 30 menit, tapi ada juga yang dibolehin aja tanpa menentukan batas waktu. Nah, jadi penasaran sebenarnya kita itu tipe orang tua digital seperti apa, sih?
Digital limiter
Orang tua yang memilih untuk sama sekali nggak bolehin anaknya bermain gadget, meski itu saat weekend maupun liburan. Anak nggak diperbolehkan menonton di TV ataupun gadget, mereka menganggap gadget itu sangat buruk bagi anak usia 2 tahun ke atas.
Digital Enabler
Nggak mudah memang mengajak anak untuk bermain gadget sesuai aturan. Ketika kita mau menerapkan aturan malah terjadi konflik dengan si Kecil, akhirnya kita menyerah dan memperbolehkan. Bisa jadi memang orang tua nggak menerapkan aturan yang jelas pada anak dalam bermain gadget.
Digital Mentor
Anak-anak diperbolehkan untuk menonton dan bermain gadget dengan aturan dan batasan yang jelas. Orang tua mendampingi anak dalam menjalani peraturan dan batas dalam bermain gadget. Mengarahkan anak untuk menikmati hiburan yang tepat dan sesuai usianya.
Parents, masuk dalam tipe orang tua yang seperti apa nih? Untuk menjadi orang tua yang digital mentor, Pritta Tyas, menyarankan para orang tua untuk memperbolehkan anak bermain gadget ataupun menonton tapi harus sesuai durasi yang tepat bagi usianya.
Bagi anak berusia 0 sampai 2 tahun disarankan untuk tidak ada screen time, kecuali video call bersama keluarga atau kerabat. Untuk anak 2 sampai 5 tahun diperbolehkan screen time selama sejam, tontonan anak harus dipantau orang tua, bantu anak untuk mengerti tontonannya.
Anak usia 6-12 tahun bisa diberikan waktu screen time sebanyak 2 jam per-hari. Pastikan nggak mengambil waktu tidur, aktivitas gerak dan hal lainnya. Untuk anak yang sudah mulai remaja yaitu 12 tahun ke atas, kita bisa tentukan aturan mengenai waktu atau lokasi di rumah yang bebas gadget.
Bagaimana Parents, sudah siap menjadi digital mentor untuk generasi alfa?